Bahaya Campak dan Cara Mengobatinya

Ada banyak sekali penyakit di dunia ini yang perlu Anda ketahui. Salah satu diantara penyakit tersebut adalah campak. Campak merupakan penyakit yang menunjukkan gejala berupa ruam. Ruam ini bisa terjadi pada beberapa bagian tubuh hingga seluruh tubuh. Penting diperhatikan bahwa campak sangat menular dan bisa mengarah kepada terjadinya komplikasi.

Cara Penularan Campak
Campak bisa menular kepada orang lain melalui media cairan. Bisa disebabkan karena terkena cairan ketika pengidap campak bersin dan batuk. Selain melalui cairan, penularan virus campak bisa disebabkan karena menyentuh benda-benda yang dihinggapi virus campak. Virus ini bisa bertahan hingga beberapa jam sehingga patut diwaspadai. 

Orang Beresiko Mengidap Komplikasi Akibat Campak
Ada beberapa kategori yang memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi ketika mengidap penyakit campak. Kategori pertama adalah bayi yang berusia dibawah satu tahun, selanjutnya adalah pengidap penyakit kronis dan yang terakhir adalah kalangan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Hal ini bisa ditandai dengan menyebarnya ruam dari posisi awal, yang biasanya dibelakang telinga, menyebar ke seluruh kepala hingga tubuh. 

Gejala Penyakit Campak
Campak merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi virus. Meski demikian, orang yang sudah terinfeksi virus tidak akan menunjukkan gejala hingga satu atau dua minggu setelah terinfeksi. Adapun gejala-gejala campak yang patut diperhatikan adalah:
1. Mata sensitif terhadap adanya cahaya
2. Mengalami batuk kering dan hidung beringus
3. Sakit tenggorokan
4. Merasa lemas dan letih walaupun tidak beraktivitas
5. Mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun
6. Muncul bercak kecil berwarna putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan

Bila Anda mengalami tanda-tanda diatas disertai dengan muncul bercak di bagian belakang telinga, segera periksakan diri ke dokter. 

Pengobatan Campak Sementara
Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa mengonsumsi banyak air untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan melakukan banyak istirahat. Hindari sinar matahari apabila merasa masih sensitif terhadap cahaya. Segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut dan mencegah terjadinya komplikasi. 

Share this :

Previous
Next Post »